PERKEMBANGAN E-COMMERCE DI BIDANG AGRIBISNIS DI INDONESIA
Bisnis e-commerce telah menjadi bagian penting dari
perkembangan internet di Indonesia. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
memperkirakan transaksi jual beli barang melalui internet (e-commerce) dari Indonesia
akan menembus angka US$ 10,08 miliar. Rata-rata nilai transaksi belanja online
tersebut tumbuh 40 persen setiap tahun (CNN Indonesia, 2014). Pemanfaatan
e-commerce di Indonesia semakin tahun semakin berkembang, semakin banyak
masyarakat yang menjadikan media e-commerce untuk mempermudah usaha, salah
satunya yang sudah berkembang yaitu e-commerce
dalam bidang agribisnis hampir semua pelau bisnis pertanian menggunakan
e-commerce sebagai media promosi,
komunikasi dan informasi. Selain
mempermudah untuk memasarkan produk, baik dalam bentuk mentah maupun sudah
dalam olahan, e-commerce juga sangat membantu keefektifan dan keefisienan
proses kerja perusahan.
Banyak manfaat yang bisa di rasakan oleh para pelaku
bisnis, terutama bisnis pertanian, sangat membantu petani, dengan semakin
luasnya jalur pemasaran maka permintaan produksi akan semakin meningkat. Menurut Soekartawi (2006) kegiatan
perdagangan (atau transaksi jual-beli) barang dan jasa pertanian melalui media
elektronik efektif, efisien, murah, praktis, alat promosi yang luas
dengan tanpa batas, dan dapat dipakai untuk untuk membangun loyalitas
pelanggan. Namun kelemahan e
commerce Agribisnis adalah tidak semua pelaku usaha pertanian mempunyai atau
terakses fasilitas elektronik karena tidak semua pelaku
usaha mengerti e-commerce Agribisnis hal tersebut di karenakan faktor pendidikan dan
sosial-ekonominya. Sehingga sangat diperlukannya, pendampingan dari para pelaku
usaha professional untuk membantu para pelaku usaha pertanian (petani, peternak,
nelayan) menfasilitasi penerapan e commerce sehingga dapat melakukan penjualan
produk secara langsung. Dengan adanya e-commerce dapat membantu
memotong mata rantai distribusi produk pertanan Indonesia, sehingga
mampu meningkatkan daya beli masyarakat serta dapat meningkatkan pendapatan
petani. Dengan adanya pemotongan mata rantai akan
menurunkan harga pokok penjualan dari sisi distribusinya.
e-Agribusiness adalah efektif, efisien, murah, praktis,
alat promosi yang luas dengan tanpa
batas, dan dapat dipakai untuk untuk membangun
loyalitas pelanggan. E-Agribusiness juga merupakan salah satu diversifikasi sebagai
sumber memperoleh keuntungan. Disamping itu juga aplikasinya bisa cepat
sehingga dapat mengikuti perkembangan global bisnis pertanian.Sebaliknya,
kelemahan dari e-Agribusniness adalah tidak semua aktor (players) mempunyai
atau ter-akses fasilitas elektronik, tidak semua aktor mengerti e-Agribusiness (karena
pendidikannya, tingkat sosial-ekonominya).
Akhirnya, karena aplikasi e-Agriculture dan/atau e-Agribusiness dapat
dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai dari kegiatan di hulu (proses
produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil), maka pemanfaatannya sangat
menjanjikan untuk meningkatkan portfolio bisnis di bidang pertanian.
Pemanfaatan ICT maupun e-Agriculture dan/atau e_agribusiness, telah berkembang sedemikian
rupa ke semua aspek kegiatan pertanian.